Loading...

Thursday 31 March 2011

KEBIDANAN

QUEST:
Waktu hamil Kavin dulu aku sempat flek 2 kali yg
pertama di minggu ke-26 n yg kedua di minnguu ke 28…
puji Tuhan sihh si baby gpp..flek or perdarahannya krn
hormonal n akibat mulut rahimku yg pendek… solusinya
selain bedrest, ga boleh kegoncang-goncang , n ga
boleh berhub suami istri sampe lahiran ntar…

Kasus flek or perdarahan selama kehamilan mahh beda2..
n penangannya juga beda2..

ini aku Bantu dg artikel yaaa

From: Tonang D Ardyanto <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Thu Apr 6, 2006 8:43 am
Subject: Re: [sehat] Nanya lagi tentang pendarahan...



Pada 4/05/06 11:42AM, "ibnu malik" menulis :
> dear all...
> saya ibnu,istriku lagi hamil 6 bulan...
> Mo sharing neh..pada ibu2 yang punya pengalamannya
tolog kasih masukan
> ya...diawal kehamilan istriku mengalami pendarahan
yang cukup serius..
> tapi alhamdulillah baby nya masih bisa
diselamatkan..
> Dari hasil pemeriksaan Dsog menyarankan istri harus
istirahat totla sampe
> kelahiran..
> kemaren2 istri dikasih obat penguat janin Pregnolin,
penambah darah Dasabion,
> dan Kalsium Calk..tanya?apa obat2 itu ga berbahaya
buat janin, setahu saya
> kalo ibu hamil kan ga boleh makn obat2an, cukup
dengan yang natural saja?

Tapi maaf Pak, bukankah kehamilan yang "natural" juga
tanpa perdarahan?
Adanya perdarahan pada kehamilan harus dianggap serius
sampai terbukti tidak
masalah.

Kalau ditanya "apakah obat-obat itu berbahaya" :
relatif tidak. Kalau ditanya "apakah perlu" :
kondisional. Tergantung kondisi Ibu dan kehamilannya.
Ada perdebatan soal perlu tidaknya obat semacam
pregnolin -berisi hormon - dalam kasus ancaman aborsi
(adanya perdarahan termasuk salahsatu tanda yang harus
diwaaspadai Pak), karena itu saya melihat ini
kondisional. Misalnya pada kasus seperti Mamakavin
tersebut.

Yang di bawah ini ya tergantung kondisinya Pak,
silakan diskusi dengan dokternya.

> Yang mo saya tanyakan..
> Apakah memang istri harus bedrest total ga boleh
ngapa2in?
> klo menurut yang saya tahu memeasuki trimester II
dan III kan ibu hamil harus sering2 gerak pagi atao
sore biar proses kelahirannya lancar...
>

Pada 4/05/06 14:31PM, "mamakavin" menulis :

> periksa dalam itu sang dokter memasukkan jari ke
dalam vagina utk melihat kondisi leher rahim, kondisi
bsr panggul dari sini kadang DSOG bs memberikan
masukkan ttg persalinan normal..
> periksa dalam juga dilakukan saat proses
lahiran..utk memantau bsrnya bukaan..begitu sependek
pengetahuanku..

Yang diceritakan Ibu ini "bagian kecil" dari
pemeriksaan dalam. Istilah "belanda"nya Vaginal
Toucher, istilah generalnya Vaginal Examination.

Tujuannya banyak, intinya memeriksa organ reproduksi
mulai dari bagian luar sampai yang dalam (mahasiswa
kedokteran harus hafal persis apa yang harus ditulis
di laporan kalau melakukan pemeriksaan ini, tidak
boleh ada yang terlewat satu kata sekalipun hehehe
...)

Pemeriksaan bisa menggunakan "dua tangan" tidak hanya
"dua jari" (istilahnya bimanual) misalnya menilai
besarnya uterus, menentukan posisi kepala janin.

Beberapa kondisi yang perlu diperhatikan :

1. Pemeriksaan dalam pada proses persalinan,
manfaatnya banyak, tetapi juga ada risiko menjadi
sarana kontaminasi. Karena itu ada aturan ketat (ada
istilah 10-P) sebelum melakukan vaginal toucher.
2. Adanya kelainan seperti placenta previa yang
diketahui dari USG, menjadi kontra-indikasi
pemeriksaan dalam, karena risiko memancing perdarahan
saat proses persalinan.
3. Adanya kecurigaan chorio-amnionitis (infeksi pada
dinding dan cairan ketuban) juga sangat diperhatikan,
karena tindakan pemeriksaan dalam bisa menambah risiko
infeksinya.
4. Pada kasus "nyeri akut" perut kanan-kiri bawah,
pemeriksaan dalam vagina kadang dilakukan untuk
menyingkirkan kemungkinan proses akut di organ
reproduksi (torsi kista ovarium, KET). Jangan khawatir
kalau timbul "nyeri" saat diperiksa pada kondisi ini,
karena justru itu untuk meyakinkan dimana sebenarnya
rasa nyeri tersebut berasal (apakah usus buntu, apakah
dari organ reproduksi).
5. Pemeriksaan dalam tidak selalu dengan jari, tapi
ada alat tersendiri.

Karena itu, bila SpOG hendak melakukan pemeriksaan
dalam, ada baiknya Ibu/suami berdiskusi : apa indikasi
dan tujuan pemeriksaan tersebut. Bukan untuk
membantah, tetapi agar kita tahu persis apa yang ingin
dicapai (misalnya, tahu bahwa akan timbul nyeri dan
justru itu yg ingin dibuktikan).

Tambahan soal perdarahan (bukan pendarahan) :
Di minggu-minggu pertama kehamilan, kadang timbul
sedikit perdarahan, yang kalau dihitung-hitung cocok
dengan siklus menstruasi seandainya tidak hamil.
Ada istilah "Hartman Syndrome". Saat itu keseimbangan
hormonal tubuh belum sepenuhnya pada posisi hamil,
sehingga masih terjadi sedikit darah "SEPERTI"
menstruasi. Biasanya hanya spotting (flek) dan durasi
singkat 1-2 hari.
Karena itu, kadang SpOG tidak menemukan masalah, hanya
diminta istirahat, dan perdarahan spotting tersebut
berhenti sendiri.

Tetapi ini tidak mengubah klausul bahwa : setiap
perdarahan dalam kehamilan harus dianggap serius,
sampai terbukti tidak.

--
tonang
dokter umum
Waspadai Flek dan Perdarahan
Rina Sofiany
Fri, 08 Apr 2005 00:25:19 -0700


Waspadai Flek dan Perdarahan
Penulis : Disadur dari Tabloid Ibu & Anak

Flek kadang terjadi di awal kehamilan namun, kalau
terjadi perdarahan
harus di anggap serius. flek dapat berupa garis
kemerahan atau
kecoklatan, berbeda dengan perdarahan yang ditandai
dengan jumlah darah
yang banyak dan berwarna merah segar.

Salah satu penyebab flek yaitu ketika sel telur yang
sudah dibuahi
menempel dan menggali dinding rahim. Flek ini sangat
sedikit merah dan
cepat berhenti. Hal ini disebut flek inplantasi

Flek pada trimester pertama berbeda dengan trimester
kedua atau ketiga.
Pada trimester pertama bisa menjadi tanda awal
keguguran atau kehamilan
ektopik terutama jika disertai sakit atau kram di
daerah perut. Pada
trimester kedua dan tiga flek dapat menjadi tanda
adanya plasenta previa
(letak plasenta terlalu ke bawah), plasenta solutio
(plasenta lepas dari
dinding rahim), keguguran terlambat, gangguan
pembekuan darah, atau
persalinan prematur.

Ibu dikatakan mengalami abortus imminens bila hanya
terjadi flek tidak
terjadi mulas dan tidak ada pembukaan mulut rahim.
Namun jika jumlah
darah semakin banyak dan mulas makin sering sehingga
mulut rahim membuka
tapi hasil konsepsi (janin) masih dalam rahim, ibu
dikatakan mengalami
abortus insipiens. Dan jika sebagian hasil konsepsi
telah keluar disebut
abortus in komplet. Pada dua keadaan terakhir ibu
harus menjalani
dilakukan kuretase untuk mengeluarkan dan membersihkan
semua hasil
konsepsi.

Sekitar 25% wanita hamil mengalami flek atau
perdarahan, dan sekitar 50%
dialami oleh wanita yang keguguran. Namun jika di USG
dan ada degup
jantung janin di minggu 7-11 kehamilan peluang untuk
meneruskan
kehamilan lebih tinggi dari 90%.

Jika ibu hamil mengalami flek atau perdarahan, mungkin
perlu dilakukan
beberapa pemeriksaan untuk memastika calon ibu dan
bayi baik-baik saja.

Artikel ibu & anak Edisi No. 257 Thn V 30 Oktober 2003
Minggu 42

www.keluargarustamaji.blog.com




UcimamaKavin+dede di peyut 29 minggu

--- Juwita Petralia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Dear Moms,
>
> Share donk..ada gak yg selama hamil trus sering
> keluar flek coklat atau
> merah muda..
> Atau sempet kayak mens dikit...
> Aku hamil 9 minggu..dan lagi flek seperti di
> atas...Hamil anak kedua.
> Terus terang yg pertama seperti itu. Tapi aku bed
> rest..Pengennya yg
> kedua gak gitu lagi.
>
> Ada gak yg pernah flek tapi gak harus bed rest ???
> Please pencerahannya..akau binun bgt..tapi kata
> dokter gak boleh
> stress..
>
> Lia
>
>
>


Uci mamaKavin
http://oetjipop.multiply.com

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com

Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

 
TOP