Loading...

Monday 6 June 2011

PENATALAKSANAAN BEDAH PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT - 1970-01-01
________________________________________


Pendahuluan
Osteoarthritis (OA) adalah suatu kelainan sendi degenerative non inflamasi, terutama pada
penderita manula, ditandai oleh adanya proses degenerasi tulang rawan sendi, hipertrofi tepi
permukaan sendi tulang disertai kekakuan sesudah istirahat pasca kegiatan yang lama.
Nama atau istilah lain untuk OA adalah :
- Degenerative Osteoarthritis
- Hypertrophic Arthritis
- Degenerative Joint Disease, dan lain-lain.

POTOGENESIS

Etiologi pada sendi panggul dan lutut, banyak dikaitkan dengan factor biomekanik. Oleh karena itu pada keadaan tersebut persendian baik sendi panggul maupun sendi lutut, dapat diperhatikan pengaruh beban biomekanik pada terjadinya OA serta progresivitasnya, yaitu dengan konsep yang disebut sebagai primary stress (force permit area); stress = load, surface yang berarti stress yang memberikan beban pada permukaan.
Pada waktu berdiri, sendi lutut membuat sumbu anatomi dan sumbu mekanik yang pada umumnya membentuk sudut kurang dari 100 valgus.
Akibat stress pada tulang rawan sendi, maka terjadi proses use abuse, sehingga terjadi fibrilasi, erosi dan penipisan yang tidak teratur dengan akibat tulang dibawah tulang rawan yang rusak menjadi keras (eburnasi).
Timbulnya rasa sakit menyebabkan disuse atrophy baik dari otot maupun tulang pada dada stadium lanjut menimbulkan instabilitas, sehingga timbul tarikan pada tepi permukaan sendi oleh simpai sendi dan terbentuk osteophyte (spur).
Stabilitas sendi ditentukan oleh bentuk sendi, ligament, simpai sendi dan otot.
Pada proses degenerasi elastisitas jaringan akan berkurang, disertai gerakan (lingkup gerak sendi) yang menurun sehingga menimbulkan kekakuan sendi. Bergerak setelah istirahat akan menimbulkan tarikan yang berlebihan dan akan menimbulkan rasa sakit sebagai akibat timbulnya tension in tissue. Dengan demikian terjadilah suatu lingkaran circulus vitiosus yang mengakibatkan terjadi progresivitas proses regenerasi (use abuse); karena akibat rasa sakit maka terjadi imobilitas yang akan menambah kekakuan dan akan menimbulkan rasa sakit bila dipaksa bergerak dan seterusnya.(1)
Moskowitz RW. (2) OA terjadi sebagai akibat ketidakseimbangan proses sintesis dan katabolic. Enzim proteolitik dan kolagenolitik yang merusak tulang rawan akan menyebabkan meningkatnya inflamasi yang berkelanjutan. Bertambahnya usia akan menyebabkan bertambahnya pembentukan AGE’S (Advanced Glycation end Products).
Akibat terjadi cross linking matriks tulang rawan yang meningkat dan mengaktifkan cytokin seperti juga defek genetika yang spesifik dalam kolagen tipe II.

GEJALA KLINIK

Penderita OA lutut biasanya datang pada dokter dengan keluhan nyeri secara menahun yang hilang timbul pada lutut dan lama kelamaan kekuatan otot berkurang, tidak kuat dan sakit untuk naik turun tangga, sukar jongkok berdiri dan merasa kaku sehabis duduk lama untuk berdiri.
Adakalanya mengeluh lutut berbunyi (krepitas) atau bengkok dan jarang mengeluh bengkok walaupun sudah jelas timbul deformitas varus atau valgus (varus > valgus).
Pada pemeriksaan fisik penderita relative gemuk atau obese, lutut varus atau valgus dan terdapat extension lack. Adakalanya terdapat pembengkakan sinovia.dan fluktuasi (hydrops) disertai hipotrofi kuadrisep, sedangkan lingkup gerak bervariasi dari baik sampai terbatas fleksi dan teraba krepitasi patella. Joint laxity tidak selalu didapatkan karena kekakuan yang timbul, tidak seperti pada Charcot Knee. Pemeriksaan sendi panggul perlu dilakukan oleh karena nyeri lutut sering merupakan referred pain dari kelainan sendi panggul.(1)

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS

Mengingat masalah OA lutut ada kaitannya dengan gangguan biomekanik, maka pemeriksaan X-ray harus dibuat pada posisi berdiri, AP, lateral, juga skyline view untuk melihat permukaan sendi patella-kondilar femur yang sering merupakan gejala pertama timbulnya keluhan lutut.
Yang perlu diperhatikan adalah gambaran sela sendi dan pembentukan osteofit serta ada tidaknya loose bodies.

PENATALAKSANAAN (TERAPI)

Setelah diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, serta pemeriksaan fisik dan radiologis, maka dapat diprogram terapi OA lutut.
Pada dasarnya terapi OA lutut adalah konservatif dengan pemberian medikamentosa berupa analgesic, NSAID (Non Steroid Anti Inflammation Drugs), ditambah dengan supplement glucosamine dan chondroitin, juga fisioterapi seperti diatermi dan latihan penguatan otot terutama kuadrisep dan hamstring, kalau perlu bracing. Tindakan bedah harus dipertimbangkan kerugian dan keuntungannya tergantung pada berat ringannya kelainan yang sudah timbul. (4.5)

1. Arthroscopy
Pada saat ini tindakan bedah yang mungkin paling ringan adalah arthroscopy (1,5) dan keuntungan yang didapat darinya adalah :
• Dapat untuk menegakkan diagnosis dan sekaligus terapi debridement (lavage) dan kalau ada loose body dapat sekaligus dikeluarkan.
• Debridemen dapat setelah mengurangi rasa sakit dan dapat diulangi kembali, oleh karena itu setelah arthroscopy perlu diikuti dengan latihan penguatan otot kuadrisep dan hamstring untuk stabilisasi sendi waktu berjalan dan berdiri.

2. Osteotomi (1,5)
§ Tindakan osteotomi adalah untuk memperbaiki biomekanik yang berubah akibat deformitas yang timbul, lebih-lebih pada penderita muda dengan OA sekunder sebagai akibat trauma yaitu cedera olahraga atau kecelakaan yang mengakibatkan fraktur. Juga mereka yang mengalami operasi meniscus, karena minisektomi mempunyai risiko timbulnya OA sekunder yang meningkat.
§ Pada deformitas varus, maka yang dikerjakan adalah high tibial osteotomy sedangkan pada deformitas valgus dilakukan supracondilar femur osteotomi untuk dapat memperbaiki garis biomekaniknya (alignment).



3. Arthroplasty (5)
§ Arthroplasty dikerjakan dengan joint replacement dapat dengan unicompartment atau total knee replacement (TKR).
§ TKR merupakan tindakan bedah persendian yang paling sukses pada saat ini.
Arthroplasty dimulai dengan konsep sederhana oleh Gunston pada tahun 1960 dan berkembang menjadi prosedur yang canggih dengan hasil yang sempurna pada saat ini. Arthroplasty dapat menghilangkan keluhan sakit untuk jangka waktu yang panjang (pada long term report) dan merupakan terapi pilihan untuk penyakit OA lutut lanjut namun tergantung pada usia dan beratnya penyakit.

4. Arthrodesis (5)
Walaupun TKR sudah member hasil yang baik dan dapat dilakukan pada usia yang lebih muda, arthrodesis masih merupakan cara mengatasi OA secara pembedahan untuk penderita muda yang aktif. Arthrodesis dilakukan juga pada keadaan dimana kondisi tulang tidak baik untuk rekontruksi atau pada gangguan ekstensi lutut. Saat ini arthrodesis dilakukan untuk tindakan salvage bila TKR gagal akibat infeksi.

(DARI KUMPULAN KULIAH PROF.SOELARTO REKSOPRODJO)

Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

 
TOP