Loading...

Wednesday 11 April 2012

Contoh Askep Gerontik - Hipertensi Pada Lansia

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK IBU S
DI PANTI WERDHA SUKMA RAHARJA BOGOR
A. PENGKAJIAN
  1. 1. Identitas Klien
  1. Nama                           : Ibu S
  2. Umur                           : 67 tahun
  3. Jenis Kelamin              : Perempuan
  4. Suku                            : Jawa
  5. Agama                           : Islam
  6. Pendidikan                    : SMA
  7. Status Perkawinan      : Belum menikah
  8. Tanggal Pengkajian     : 9 Juni 2007
  9. Alamat                              : Jakarta

2. Status Kesehatan Saat ini Ibu S mengeluh pusing sejak pagi. Sakit kepalanya berdenyut-denyut. Pusing semakin dirasakan jika Ibu S berjalan dan berkurang jika istirahat. Kadang Ibu S merasakan ada yang kaku di lehernya. Ibu S mengatakan kurang paham mengenai penyakit hipertensi 3. Riwayat Kesehatan Dahulu Ibu S mengatakan beberapa tahun yang lalu pernah mengalami sakit jantung dan berobat ke rumah sakit. 4. Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu S mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit gula. Ibu S mengatakan ayahnya menderita penyakit tekanan darah tinggi. 5. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
  1. Tekanan darah             : 160/110 mmHg
  2. Nadi                            : 84 kali/menit
  3. Suhu                            : 36.6 oC
  4. Respirasi                      : 20 kali/menit
  5. Berat badan                 : 40 kg
6. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum
Keadaan Ibu S tampak sedikit lemah. Ketika berjalan tampak memegangi penghuni panti lainnya agar tidak jatuh. b. Kepala, wajah, mata, leher
  • Kepala tampak bulat, tidak ada lesi dan benjolan, rambut tampak beruban
  • Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor
  • Tidak teraba ada pembesaran kelenjar getah bening
  • Hidung tampak simetris, tidak tampak ada cairan berlebih
c. Sistem pernapasan
Bentuk thorax normal, tidak tampak ada retraksi intercostal, vocal premitus merata di semua lapang paru, perkusi terdengar sonor, auskultasi terdengar vesikular d. Sistem kardiovaskuler
Auskultasi tidak terdengar murmur e. Sistem urinaria Ibu S BAK 2-3 kali sehari, tidak sakit saat BAK dan lancar. f. Sistem muskulosceletal
Kedua kaki Ibu S tampak sejajar dan sama besar dan panjang. Tidak tampak adanya kifosis dan scoliosis. Kemampuan mengubah posisi baik, kekuatan otot tangan pada saat meremas agak lemah. g. Sistem syaraf pusat
  • Nervus I (Olfactorius) : Ibu S dapat membedakan bau dari minyak kayu putih dan minyak wangi/parfum.
  • Nervus II (Opticus) : Ibu S sudah tidak dapat melihat jauh tulisan, orang dan benda-benda yang kecil, tapi Ibu S tidak menggunakan bantuan kacamata.
  • Nervus III, IV, V (Oculomotoris, Trochlearis, Abdusen)
  • Nervus V (Trigeminus) : Sensasi sensorik kulit wajah klien baik, dapat merasakan goresan kapas pada pipi kanan.
  • Nervus VII (Facialis) : Ibu S dapat, menggerakan alis dan mengerutkan dahi
  • Nervus VIII (Vestibulococlear) : Fungsi keseimbangan baik
  • Nervus IX, X (Glasopharingeus, Vagus) : Reflek menelan baik
  • Nervus XI (Accesorius) : Ibu S dapat menggerakkan kedua bahunya dan menggerakkan kepalanya
  • Nervus XII : Ibu S dapat berbicara dengan jelas dan lidah berfungsi baik
h. Sistem endokrin Ibu S mengatakan tidak mempunyai penyakit gula dan gondok. i. Sistem reproduksi Ibu S mengatakan belum menikah j. Sistem integument Kulit tampak keriput, warna kulit sawo matang, tidak tampak ada lesi, elastisitas kulit berkuang. 7. Pengkajian Psikososial & Spiritual a. Psikososial Ibu S mengatakan dapat bersosialisasi dengan penghuni panti lainnya, karena dengan bersosialisasi dapat membina hubungan yang baik dengan orang lain. Status emosi Ibu S stabil dan kooperatif saat diajak bicara. b. Spiritual Ibu S mengatakan selalu menjalankan ibadah sholat lima waktu. Ibu S memasrahkan semuanya pada Allah SWT. 8. Pengkajian Fungsional Klien a. Katz index
No. Kegiatan Mandiri Bantuan Sebagian Bantuan Penuh
1. Mandi a

2. Berpakaian a

3. Ke Kamar Kecil a

4. Berpindah Tempat a

5. BAK/BAB a

6. Makan/Minum a

Ibu S dapat beraktivitas secara mandiri tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan aktif dari orang lain. b. Barthel index
No. Kegiatan Dengan Bantuan Mandiri
1. Makan/Minum 0 10
2. Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur/sebaliknya 0 15
3. Kebersihan diri (cuci muka, gosok gigi, menyisir rambut) 0 5
4 Keluara masuk kamar mandi (menyeka tubuh, menyiram, mencuci baju) 0 10
5. Mandi 0 15
6. Jalan-jalan di permukaan datar 0 5
7. Naik turun tangga 0 10
8. Memakai baju 0 10
9. Kontrol BAK 0 10
10. Kontrol BAB 0 10
Jumlah 0 100
Keterangan: Jumlah skor 100 = mandiri Jumlah skor 50-95 = ketergantungan sebagian Jumlah skor kurang dari 45 = ketergantungan total 9. Pengkajian Status Mental Short Portable Mental Status Questioner (SPSMQ)
Benar Salah No. Pertanyaan
a
1. Tanggal berapa hari ini?
a
2. Hari apa sekarang?
a
3. Apa nama tempat ini?
a
4. Dimana alamat anda?
a
5. Berapa umur anda?
a
6. Kapan anda lahir?
a
7. Siapa presiden Indonesia sekarang?
a
8. Siapa presiden Indonesia sebelumnya?
a
9. Siapa nama ibu anda?
a
10. Kurangi 3 dari 20 & tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru, semua secara berurutan
10
Jumlah
Total Skor: Hasil:
  1. Salah 0-3         : fungsi intelektual utuh
  2. Salah 4-5         : kerusakan intelektual ringan
  3. Salah 6-8         : kerusakan intelektual sedang
  4. Salah 9-10       : kerusakan intelektual berat
10. Pengkajian Aspek Kognitif Dari Fungsi Mental
No. Aspek Kognitif Nilai Mhs Nilai Klien Kriteria
1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar R  Tahun R  Musim R  Tanggal R  Hari R  Bulan
2. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar R  Negara Indonesia R  Propinsi Jabar R  Kota Bogor R  Panti Sukma Raharja
3. Registrasi 5 5 Pemeriksa mengatakan nama 3 objek selama 1 detik kemudian klien mengulang nama objek tersebut R  Objek meja R  Objek kursi R  Objek lampu
4. Perhatian & Kalkulasi 5 5 Minta klien untuk memulai dari angka 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5 tahap R  100 R  93 R  86 R  79 R  72
5. Mengingat 5 5 Minta klien untuk menyebutkan atau mengulang ketiga objek pada no.2 R  Objek kursi R  Objek gelas R  Objek sendok
6. Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu benda (2 objek) tanyakan namanya! R  Objek R  Objek Minta klien untuk mengulang kata berikut: R  Tak ada jika R  Dan atau R  Tetapi (bila benar nilai 1) Minta klien untuk mengikuti perintah berikut: R  Ambil kertas di tangan anda R  Lipat dua R  Taruh di lantai Perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila aktifitas sesuai perintah nilai 1 R  Tutup mata anda Perintahkan pada klien menilai satu kalimat dan menyalin gambar: R  Tulis satu kalimat R  Menyalin gambar
Total Nilai


Interpretasi hasil :
  1. Nilai lebih dari 25       = aspek kognitif dan fungsi mental baik
  2. Nilai 8-22                    = kerusakan aspek fungsi mental ringan
  3. Nilai kurang dari 17    = terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
B. ANALISA DATA
No. Data Senjang Kemungkinan Penyebab Masalah
1. DS:
  • Ibu S mengatakan sakit kepala
  • Sakit kepalanya berdenyut-denyut
  • Kadang Ibu S merasakan ada yang kaku di kuduknya.
DO:
  • Ibu S tampak sering memegangi kepalanya
  • TD  :160/110 mmHg
  • Nadi : 84 x/menit
  • Suhu : 36.6 oC
  • Respirasi : 20 x/menit
Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku ê Pembuluh darah tidak dapat mengembang ê Pembuluh darah menjadi sempit ê Peningkatan tekanan darah ê Peningkatan tekanan vaskular serebral ê Nyeri kepala Nyeri kepala
2. DS: Ibu S mengatakan kurang tahu mengenai penyakit hipertensi DO:
  • Ibu S tampak sering bertanya tentang penyakit tekanan darah tinggi
Hipertensi ê Kurang terpapar informasi tentang hipertensi ê Kurang pengetahuan tentang hipertensi Kurang pengetahuan tentang hipertensi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
  1. Nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskular serebral
  2. Kurang pengetahuan tentang hipertensi berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang hipertensi
D. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
Tgl No. Dx Diagnosa Keperawatan Rencana Rasional
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
20 Mei 2007 1. Nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskular serebral DS:
  • Ibu S mengatakan sakit kepala
  • Sakit kepalanya berdenyut-denyut
  • Kadang Ibu S merasakan ada yang kaku di kuduknya.
DO:
  • TD  :160/110 mmHg
  • Nadi : 84 x/menit
Tupan: Nyeri kepala hilang Tupen : Penurunan tekanan darah Setelah dilakukan intervensi selama 3x kriteria hasil yang diharapkan:
  • Ibu S melaporkan nyeri kepala hilang
  • Tidak ada kaku kuduk
  • TD <140/100 mmHg
  • Nadi 80 x/menit
  • Mempertahanakan tirah baring selama fase akut
  • Kompres hangat pada dahi
  • Anjurkan meminimalkan aktivitas yang dapat meningkatkan sakit kepala: mengejan saat BAB, batuk panjang, membungkuk
  • Kolaborasi : rujuk pasien ke puskesmas untuk pemberian analgetik atau penurun tekanan darah
  • Meminimalkan stimulasi/ meningkatkan relaksasi
  • Menurunkan tekanan vaskular serebral dan memperlambat respon simpatis efektif dalam menghilangkan sakit kepala
  • Aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala
  • Menghilangkan nyeri

Tgl No. Dx Diagnosa Keperawatan Rencana Rasional
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
20 Mei 2007 2. Kurang pengetahuan tentang hipertensi berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang hipertensi DS: Ibu S mengatakan kurang tahu mengenai penyakit hipertensi DO:
  • Ibu S tampak sering bertanya tentang penyakit tekanan darah tinggi
Tupan : Pengetahuan Ibu S tentang hipertensi adekuat Tupen : Pengetahuan Ibu S bertambah Setelah dilakukan intervensi selama 3x kriteria hasil yang diharapkan:
  • Ibu S mengatakan paham mengenai penyakitnya
  • Kaji tingkat pengetahuan klien
  • Berikan pendidikan kesehatan tentang cara mencegah dan mengatasi hipertensi
  • Evaluasi tingkat pengetahuan klien
  • Memudahkan dalam menentukan intervensi selajutnya
  • Menambah pengetahuan pasien tentang penyakit yang dideritanya
  • Mengetahui sejauh mana klien memahami tentang penyakit yang dideritanya
E. IMPLEMENTASI & EVALUASI
Tanggal No. Implementasi Evaluasi
9 Juni 2007 1.
  • Menganjurkan  tirah baring selama fase akut
  • Mengompres hangat pada dahi
  • Menganjurkan meminimalkan aktivitas yang dapat meningkatkan sakit kepala: mengejan saat BAB, batuk panjang, membungkuk
S:
  • Ibu S mengatakan sakit kepala
  • Sakit kepalanya berdenyut-denyut
O:
  • TD  :160/110 mmHg
  • Nadi : 84 x/menit
A: Masalah belum teratasi P: Kolaborasi : rujuk pasien ke puskesmas untuk pemberian analgetik atau penurun tekanan darah
9 Juni 2007 2.
  • Mengkaji tingkat pengetahuan klien
  • Memberikan pendidikan kesehatan tentang cara mencegah dan mengatasi hipertensi
  • Mengevaluasi tingkat pengetahuan klien
S: Ibu S mengatakan hipertensi adalah penyakit tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg O: Ibu S tampak mengerti mengenai masalah kesehatan hipertensi A: Masalah teratasi sebagian P: Ingatkan kembali klien mengenai cara mencegah dan mengatasi hipertensi

Comments
5 Comments

5 comments:

 
TOP